Terapi Autis

salam kenal dari Surabaya...

Saya butuh bantuan informasi. Keponakan saya (anak dari kakak saya) telah divonis autis ringan oleh dokter. Saat ini umurnya 3 tahun dan belum bisa bicara, hanya bergumam saja. Sudah setahun ini Kakak saya menyekolahkan di sekolah terapi khusus autis. So far, ada kemajuan walopun tidak signifikan. Yah...minimal kontak mata sudah mulai sering dan misalnya diperintah sesekali sudah paham

Beberapa hari yang lalu, kakak saya dipanggil oleh kepala sekolah terapi itu untuk membicarakan perkembangan anaknya yang "belum cukup banyak". Kata si kepala sekolah itu, mengatakan bahwa si anak mungkin ada kelainan pada salah satu alat di dalam telinganya, yang kemudian ditawari terapi auditori seharga $1.750. Gambarannya, terapi itu dilakukan selama 13 hari berturut-turut, alatnya seperti headphone yang dipakekan ke si anak. Tetapi ketika ditanya, berapa persen terapi auditori tsb merupakan solusi dari penyakitnya? si Kepala sekolah tidak bisa menjawab, dgn alasan tergantung perkembangan anaknya.

Mohon informasi, ttg tawaran si kepala sekolah tersebut, mengingat kurangnya informasi yang saya tau. Bagi teman-teman yang lain, jika sudah pernah mengetahui, mohon disharing....terima kasih (indonesiaindonesia.com)

Jb. saya akan berusaha menjawab pertanyaan anda...menurut hasil diagnoasa anda terhadap keponakan anda dari tulisan anda di atas memang jelas menerangkan bahwa keponakan anda mengalami autis dimana kontak mata yang tidak fokus dan tidak bisa berbicara sesuai dengan perkembangan umurnya..

menurut perkataan dokter itu bahwa keponakan anda mengalami gangguan pada pendengarannya namun apakah anda sudah melakukan cek up ke labotarium terhadap kondisi telinga keponakan anda agar lebih jelas apakah jenis penyakit yang dialami oleh anak tersebut, setelah itu anda dapat mengambil keputusan kepada dokter siapa yang anda percaya untuk mengobati anak anda..

setiap orang berhak kemana ia berobat dan biasanya kita berobat sangat tergantung oleh kepercayaan kita terhadap ahli pengobatan tersebut.. jadi cobalah anda mengambil keputusan sendiri kemana anda ingin berobat dan masih banyak alternatif pengobatan yang tersedia di Indonesia...